Senin, 15 Juni 2015

EKONOMI KREATIF MERAIH PELUANG INDUSTRI KREATIF


EKONOMI KREATIF
MERAIH PELUANG INDUSTRI KREATIF
 
[tenun1.jpg]

Indonesia adalah negara kepulauan yang besar, terdiri atas 17.504 pulau dengan keragaman dan kekayaan budaya bangsa. Terdapat 1.068 suku bangsa, dan berkomunikasi dengan 665 bahasa daerah di seluruh Nusantara.
Indonesia dikaruniai iklim subtropis yang bersahabat, tanah yang subur, serta alam yang sangat indah. Selain itu, Indonesia kaya dengan spesies langka flora dan fauna mencakup mamalia, kupu-kupu, reptil, burung, unggas, dan amfibi berjumlah 3.025 spesies.
Tumbuhan yang hidup di Indonesia berjumlah sekitar 47.000 spesies atau setara dengan 12 persen dari seluruh spesies tumbuhan di dunia.
Dalam bidang seni dan budaya terdapat sedikitnya 300 gaya tari tradisional yang berasal dari Sabang sampai Merauke. Kekayaan budaya bangsa Indonesia adalah potensi besar dalam mendukung tumbuhnya industri kreatif Indonesia yang saat ini memberikan kontribusi kepada pendapatan domestik bruto (PDB) senilai Rp 104,6 triliun.
Industri kreatif Indonesia
Rata-rata kontribusi PDB industri kreatif Indonesia tahun 2002-2006 sebesar 6,3 persen dari total PDB Nasional dengan nilai Rp 104,6 triliun. Nilai ekspor industri kreatif mencapai Rp 81,4 triliun dan berkontribusi sebesar 9,13 persen terhadap total nilai ekspor nasional dengan penyerapan tenaga kerja mencapai 5,4 juta pekerja.
PDB industri kreatif menduduki peringkat ke-7 dari 10 lapangan usaha utama yang ada di Indonesia. PDB industri kreatif saat ini masih didominasi oleh kelompok fashion, kerajinan, periklanan, dan desain.
Pemerintah telah mengidentifikasi lingkup industri kreatif mencakup 14 subsektor, antara lain, industri perangkat lunak (software), pasar barang seni, industri kerajinan, fashion, advertising, desain, animasi, film, video dan fotografi, musik, serta permainan interaktif.
Indonesia memiliki potensi kekayaan seni budaya yang beragam sebagai fondasi tumbuhnya industri kreatif. Keragaman budaya itu sendiri sebagai bahan baku industri kreatif, munculnya aneka ragam kerajinan dan berbagai produk Indonesia, memunculkan juga berbagai bakat (talent) dari masyarakat Indonesia di bidang industri kreatif.
Universitas Multimedia Nusantara (UMN) berupaya menjadi salah satu elemen penggerak industri kreatif, yakni menyiapkan tenaga yang berbakat tersebut menjadi terampil dan berdaya saing tinggi untuk berhasil di industri kreatif.
UMN merancang kurikulum yang berorientasi kreatif dan kewirausahaan (entrepreneurship) berikut sarana laboratorium yang baik di bidang ICT (information and communication technology) serta laboratorium multimedia (animasi desain).
Alasan mengembangkan
Indonesia perlu terus mengembangkan industri kreatif. Alasannya, industri kreatif memberikan  kontribusi ekonomi yang signifikan. Selain itu, industri kreatif menciptakan iklim bisnis yang positif dan membangun citra serta identitas bangsa.
Di sisi lain, industri kreatif berbasis pada sumber daya yang terbarukan, menciptakan inovasi dan kreativitas yang merupakan keunggulan kompetitif suatu bangsa serta memberikan dampak sosial yang positif.
Meski demikian, untuk menggerakkan industri kreatif diperlukan beberapa faktor. Di antaranya, arahan edukatif, memberikan penghargaan terhadap insan kreatif, serta menciptakan iklim usaha yang kondusif.
Fenomena global
Saat ini ekonomi industrial telah beralih ke Ekonomi Kreatif dan korporasi berada di simpang jalan. Atribut yang cocok untuk abad ke-20 tidak lagi sesuai di abad ke-21 sehingga korporasi harus berubah secara dramatis.
Daya yang paling penting saat ini adalah tumbuhnya kekuatan ide. Itulah sebabnya, sebagian besar tenaga kerja kini berada pada sektor jasa atau menghasilkan produk abstrak, seperti data, software, berita, hiburan, periklanan, dan lain-lain.
Belanja modal di Amerika Serikat untuk teknologi informasi berlipat lebih dari tiga kali lipat sejak 1960, dari hanya 10 persen menjadi 35 persen.
Pergantian abad merupakan pergantian dari hamburger ke software. Software adalah ide. Meskipun masih ada pembuat hamburger di abad ke-21, tetapi kekuatan, prestise, dan uang akan mengalir ke perusahaan dengan modal intelektual yang sangat berharga.
Bila dibandingkan, McDonald’s yang memiliki pegawai 10 kali lebih banyak, nilai kapitalisasi pasarnya hanya 1/10 Microsoft.
Pada era ekonomi yang berbasis pada ide, potensi untuk sukses seperti Yahoo, Google adalah jauh lebih besar karena ide bersifat menular. Ide dapat menyebar ke populasi yang sangat besar dalam waktu yang cepat.
Sekali sebuah ide, seperti program komputer telah dikembangkan, biaya untuk penggandaan hampir nol, tetapi dengan potensi keuntungan yang sangat besar.
Dalam era ekonomi kreatif, isu penting yang harus diatasi adalah pembajakan. Buku, musik atau software sulit untuk dibuat, tetapi sangat mudah digandakan, apalagi dengan kehadiran internet. Padahal pencurian terhadap hak cipta intelektual sangat mematikan inovasi.
Di era ekonomi kreatif, tersedia modal yang sangat banyak tetapi justru ide bagus yang sangat kurang. Jadi pemilik modal sepertinya kehilangan kekuatan di abad ke-21 ini, sedangkan wirausahawan dan pemilik ide-lah yang memegang peranan.
Hak milik intelektual
Dalam Ekonomi Kreatif, hak milik intelektual yang paling penting bukanlah software, musik atau film, tetapi apa yang berada di dalam kepala karyawan.
Ketika aset berupa benda fisik, seperti batu bara, misalnya, pemegang saham memiliki seluruhnya. Tetapi kalau aset terpenting adalah orang, mereka tidak sepenuhnya memiliki karena berada di orang tersebut.
Bila orang tersebut pindah, maka mereka akan membawa serta aset-aset berupa ide. Yang terbaik yang bisa dilakukan oleh perusahaan adalah menciptakan lingkungan yang bisa membuat orang terbaik tetap betah. Aset yang sebenarnya adalah ide.
Jakob Oetama, Presiden Komisaris Kompas Gramedia. Disampaikan pada acara Studium Generale Universitas Multimedia Nusantara (UMN) di Kampus UMN, Summarecon - Serpong, Tangerang

Kompas, 24 Oktober 2008





Komentar :
Ekonomi Kreatif yaitu sebuah konsep yang menempatkan kreativitas dan pengetahuan sebagai kunci utama dalam menggerakkan perekonomian. Dengan mengandalkan ide, pengetahuan dan kreatifitas manusia (SDM) sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan ekonomi, menjadikan struktur perekonomian dunia mengalami transformasi lebih cepat, dari yang sebelumnya sangat bergantung pada alam (SDA) kini beralih menjadi bergantung pada manusia (SDM).
Seperti yang saya ketahui dari teorinya Alvin Toffler (1980) yang melakukan pembagian peradaban ekonomi dalam empat bagian. Pertama, bagian ekonomi pertanian. Menurut saya pada bagian ini keadaan ekonomi dunia masih sangat bergantung pada alam dan semua kegiatannya masih berkaitan dengan alam sekitar. Kedua, bagian ekonomi industri. Pada bagian ini menurut saya lebih banyak menggunakan bantuan peralatan mesin untuk melaksanakan kegiatan perekonomian dan sudah ada sedikit kemajuan. Ketiga bagian ekonomi informasi. Menurut saya pada masa ini sudah lebih maju lagi di karenakan rata – rata kegiatan ekonominya di jalankan dengan sistem informasi atau alat informasi dan tentunya sudah tidak sedikit menggunakan peralatan yang canggih. Dan yang keempat merupakan bagian ekonomi kreatif. Pada bagian ini lebih berorientasi pada ide dan gagasan kreatif manusia, di karenakan kemajuan suatu Negara ada pada manusia karena manusia yang memiliki ide, pengetahuan dan kreatifitas.
Seperti apa yang sudah saya ketahui pada artikel di atas, menurut saya Indonesia merupakan Negara yang kaya akan keanekaragaman alami dan hayati seperti banyaknya tumbuhan dan hewan. Selain itu Indonesia juga kaya akan kebudayaannya, dan semua itu harus di jaga dan di lestarikan agar tidak punah. Tetapi yang di jelaskan pada artikel di atas mengenai kegiatan tentang Industri Kreatif atau Ekonomi Industrial sedangkan pada era sekarang ini seharusnya sudah beralih pada kegiatan atau sektor Ekonomi Kreatif. Dikarenakan Ekonomi Kreatif dirasa lebih baik karena lebih mengutamakan ide atau kreatifitas seseorang untuk menyalurkan bakat dan kemampuannya sekaligus bisa sebagai penciptaan lapangan kerja bagi dirinya sendiri dan juga mungkin orang lain yang sedang membutuhkan pekerjaan.
Maka dari itu dengan banyaknya keanekaragaman alami dan hayati di Indonesia, contohnya kita bisa melakukan budi daya ikan hias untuk di jual atau bisa juga di gunakan ikan hias untuk ikut lomba kompetisi ikan hias karena keindahan warna tubuhnya, selain itu kita bisa budi daya buah – buahan, sayur – sayuran, bunga atau bahkan kita bisa budi daya rempah – rempah contohnya kunyit, jahe, lengkuas dll. Selain jika di jual kita bisa memperoleh keuntungan, selain itu rempah – rempah juga merupakan kekayaan Indonesia yang harus dilestarikan karena rempah – rempah banyak sekali kegunaannya bahkan terkenal sampai ke luar negeri.
Selain dari keanekaragaman alami dan hayati diatas, Indonesia juga memiliki banyak kebudayaan seperti bahasa, tarian, lagu daerah, baju adat, makanan atau kuliner dan masih banyak lagi. Seperti pada gambar artikel di atas seorang ibu sedang menenun kain, dan kegiatan menenun itu merupakan kegiatan asli masyarakat Indonesia yang patut di lestarikan. Selain itu Indonesia juga memiliki kain Batik yang mungkin sudah tak asing lagi bagi luar negeri. Maka dari itu kita harus menjaga dan melestarikan batik tersebut agar tidak sampai di klaim oleh Negara lain.
Dari penjelasan yang saya paparkan di atas tentu ada hubungannya dengan artikel dan kegiatan atau sektor Ekonomi Kreatif. Menurut saya sektor Ekonomi Kreatif dapat di lakukan dengan menggunakan kegiatan seperti yang saya contohkan pada keanekaragaman alami, keanekaragaman hayati dan kebudayaan yang ada di Indonesia. Selain itu kita dapat melakukan sektor Ekonomi Kreatif dengan menggunakan antara lain, Periklanan (advertising), Arsitektur, Pasar Barang Seni, Kerajinan (craft), Desain, Fesyen (fashion), Video, Film dan Fotografi, Permainan Interaktif (game), Musik, Seni Pertunjukan (showbiz), Penerbitan dan Percetakan, Layanan Komputer dan Piranti Lunak (software), Televisi & Radio (broadcasting), Riset dan Pengembangan (R&D)dan Kuliner. Karena dengan menggunakan sektor Ekonomi Kreatif maka kegiatan yang di hasilkan bisa lebih baik karena pada sektor ini kegiatannya menggunakan ide, pengetahuan serta kreatifitass yang di miliki oleh seseorang sehingga mereka memiliki kebebasan untuk menyalurkan bakat dan minat untuk mengelola kegiatan tersebut sesuai dengan kemampuan dan keahlian masing – masing.
Oleh karena itu agar tenaga kerja mau melakukan sektor Ekonomi Kreatif maka harus ada campur tangan dari pemerintah, seperti pemerintah membantu memberikan modal dan contoh usaha di dalam sektor tersebut agar para pekerja dapat mengerti dan tidak terbebani. Selain itu pemerintah juga memperhatikan fasilitas – fasilitas fisik yang harus di butuhkan seperti gedung, mesin, kendaraan, akses pembiayaan dan administrasi serta memadainya internet sehingga dapat di gunakan untuk mencari informasi atau bahan untuk mengerjakannya. Selain itu pemerintah juga harus memperhatikan keadaan dari manusianya (SDM) seperti kesenjangan antara pendidikan dan ekonominya dan juga keadaan dari alamnya (SDA) yang menyediakannya, seperti langkanya bahan baku dan kurangnya bahan baku. Selain itu pemerintah juga harus menjadi pelindung dan mempunyai aturan – aturan yang sesuai dengan hukum yang berlaku. Maka para pekerja harus bekerja sama dengan pemerintah bagaimana caranya agar sektor Ekonomi Kreatif ini dapat berjalan dengan baik. Sehingga dapat menghasilkan manfaat, seperti bisnis UKM yang sudah di jalankan dapat berkembang pesat, sehingga dapat mengurangi kemiskinan dan angka kriminalitas, selain itu dapat mengurangi angka pengangguran dan mengurangi angka kriminalitas di masyarakat.
Maka dari itu sektor Ekonomi Kreatif harus di manfaatkan dengan baik dan pada era globalisasi saat ini memungkinkan manusia untuk lebih mudah memperoleh atau bertukar informasi, berdagang, dan konsumsi dari produk-produk budaya dan teknologi dari berbagai tempat di dunia. Dunia menjadi tempat yang sangat dinamis sehingga kreativitas dan pengetahuan menjadi suatu kunci utama dalam pengembangan sektor perekonomian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar